Keputihan atau keluarnya cairan dari vagina yang berlebihan biasanya disertai rasa gatal dan aroma kurang sedap yang mengganggu. "Cairan yang keluar bisa berwarna putih, kuning, kehijauan, bahkan kemerahan karena bercampur dengan darah," kata dr Sugi Suhandi Iskandar SpOG dari RS Mitra Kemayoran, Jakarta.
Ini berbeda dengan keluarnya lendir biasa atau lendir fisiologis yang berwarna bening. Keputihan yang disertai rasa gatal dan berbau merupakan indikasi kondisi patologis yang memerlukan pengobatan.
Penyebab keputihan bisa dikarenakan infeksi, benda asing di liang vagina, bahkan keganasan (jika cairan yang keluar sangat berbau). Pengobatannya tentu disesuaikan dengan penyebab. "Kalau penyebabnya infeksi, entah itu infeksi karena bakteri, jamur, parasit, atau lainnya, maka disesuaikan dengan kuman penyebabnya yang bisa diketahui melalui pemeriksaan laboratorium," lanjut Sugi.
Jika penyebabnya adalah adanya benda asing di liang vagina maka benda asing tersebut harus dikeluarkan. Dan jikalau keputihan muncul akibat kanker maka kanker tersebut harus diobati.
Untuk mencegah keputihan, lanjut Sugi, wanita perlu menjaga kebersihan organ intimnya. Misalnya, membasuh organ intim dengan benar, yaitu menarik tangan dari depan ke belakang, bukan sebaliknya. Tidak menggunakan celana dalam yang terlalu ketat atau dari bahan yang tidak menyerap keringat. "Ini bisa menyebabkan kelembaban berlebih di daerah sekitar organ intim, sehingga jamur lebih mudah tumbuh," jelas Sugi.
Hindari juga berganti-ganti pasangan seks karena keputihan bisa ditularkan melalui hubungan seksual. Hati-hati menggunakan benda bersama, keputihan juga bisa ditularkan melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi kuman atau bakteri.
Jumat, 14 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar