Jumat, 14 Mei 2010

Perdarahan Saat Hamil, Bisa Ringan atau Berat

Hampir setiap perempuan merasa cemas ketika mendapati adanya bercak darah atau mengalami perdarahan, terutama pada masa hamil. Perdarahan selama kehamilan memang bisa berbahaya. Ibu hamil disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter jika mengalami tanda-tanda perdarahan vagina ketika hamil.

Perdarahan bisa terjadi di setiap fase kehamilan:
- Perdarahan vagina yang terjadi di trisemester pertama dapat bervariasi dari ringan sampai parah. Bisa hanya berupa bercak darah sampai munculnya gumpalan darah. Sebaiknya konsultasikan ke dokter karena bisa saja perdarahan berat.

- Bila perdarahan terjadi pada trisemester kedua dan ketiga (6 bulan terakhir dari kehamilan), perlu mendapat perhatian lebih serius. Tentu saja perdarahan ini tidak bisa dianggap normal.

- Harus dianggap sebagai kondisi darurat jika perdarahan dari vagina dialami ibu hamil pada usia kehamilan setelah minggu ke-28. Memang perdarahan ini bisa saja bersifat ringan hingga berat dan bisa tanpa nyeri perut. Kondisi ini harus diwaspadai karena bisa berakibat fatal.

Jika Anda mengalami perdarahan pada usia kehamilan awal, hal yang bisa dilakukan di rumah, sebelum mendapat pertolongan dokter, adalah:
- Beristirahat
- Tetap tenang
- Jangan mengangkat benda berat
- Jangan menggunakan tampon maupun douching
- Minum air putih yang cukup untuk mencegah dehidrasi
- Gunakan pembalut atau pantyliner. Cermati pembalut, untuk menandai apakah perdarahan itu berkurang atau bertambah.

Bila perdarahan terjadi pada usia akhir kehamilan, tak ada langkah tepat yang bisa Anda lakukan, kecuali segera meminta pertolongan dokter. Untuk mencegah risiko perdarahan selama kehamilan, yang utama adalah menghindari faktor-faktor risiko, seperti penggunaan tembakau dan kokain. Bagi yang memiliki hipertensi, dianjurkan untuk mendapat pendampingan dari dokter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar